Ayo Cintai Rempah Indonesia dan Kuliner Nusantara
Jakarta - HILANGNYA rempah-rempah asal Indonesia membuat miris Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar. Ia pun mengajak masyarakat untuk mencintai rempah-rempah Indonesia dan kuliner nusantara.
"Ayo cintai rempah Indonesia dan kuliner nusantara. Bantu supaya rempah kita seabgai komoditas tidak hilang. Kok sebagian besar rempah-rempah yang jadi `signature` kita selama dua ribu tahun malah mau lenyap?," katanya, Senin (23/5/2016).
Cak Imin panggilan akrab H Abdul Muhaimin Iskandar, menegaskan, sejarah nusantara adalah sejarah rempah. Cerita sukses juga tragedi ada di dalamnya. Namun, rempah-rempah nusantara kini nyaris hilang.
"Ayo, kita bantu dan kuatkan agar rempah-rempah kita yang pernah jadi andalan komoditas penting jangan hilang dan dilupakan," tuturnya.
Kabar hilangnya sejumlah komoditas rempah, kata Cak Imin, dapat dilihat dalam pemberitaan media. Sejumlah komoditas rempah yang terancam hilang, yakni gambir, barus, pala, pinang, lada, cendana dan lainnya.
"Dulu perdagangan rempah pakai jalur maritim. Makanya, jalur maritim nusantara ribuan tahun lalu sudah ramai mendunia. Jadi benar cita-cita Pak Jokowi yang ingin membangkitkan kembali poros maritim dunia. Memang kita pernah berjaya dalam bidang itu karena rempah Indonesia," katanya.
Cak Imin mengingatkan, sejarah rempah nusantara punya `glorious years`, ditulis dengan tinta emas oleh sejarawan dunia. "Lha, sekarang kok rempah Indonesia ngilang. Padahal, karena rempah Indonesia, bangsa-bangsa besar kuno seperti Mesir semasa Firaun memiliki kaitan perdagangan dengan nusantara," ujarnya.
Hal itu, ungkap Cak Imin, wajar karena bahan pengawet mayat (mumi) jaman Firaun Mesir, menggunakan rempah-rempah yang banyak didatangkan dari nusantara.
"Kota Barus yang srkarang dilupakan dulunya seperti New York, didatangi orang mencari kapur barus. Komoditi primadona. Kita pun dijajah oleh bangsa kolonial Eropa juga karena urusan rempah pada awalnya," katanya.
Cak Imin berkata, rempah-rempah sudah jadi identitas nusantara. Jangan sampai hilang dan bangsa ini akan kehilangan identitas. Apalagi trend kehidupan jaman modern sudah mulai kembali kepada rempah, entah jadi kosmetika atau medis.
"Bila kita telaten dan peduli dengan rempah Indonesia, memungkinkan menjadi `emas hitam` bagi devisa. Walaupun saat ini masakan dan kuliner dengan rempah Indonesia sudah mulai langka. Kita malah asik makan junk food asing. Mari kita tinggalkan makanan itu, dan kembali ke rempah-rempah," tandasnya.