Gus Imin Resmi Buka Sespim Perubahan Wilayah 6 di Bogor
PKBNEWS - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin secara resmi membuka Sekolah Pemimpin (Sespim) Perubahan Wilayah 6 DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah.
"Mari kita mulai Sespim Perubahan ini dengan bersama-sama membaca basmalah. Semoga Allah, Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa memberikan hidayah, pertolongan, kemudahan, kelancaran dan kesuksesan bagi perjuangan kita di masa akan datang," kata Gus Imin di Puncak Halimun Camp Bogor, Sabtu (3/8/2024).
Dalam amanatnya, Gus Imin menegaskan bahwa PKB adalah partai yang mengedepankan politik rahmatan lil`alamin sebagimana diamanatkan para pendirinya.
Wakil Ketua DPR RI ini pun lantas mengajak seluruh ratusan peserta Sespim Perubahan tersebut untuk meluruskan niat politik, yaitu berpolitik itu ibadah, ber-PKB itu berkah.
"PKB ini bukan hanya punya dimensi duniawi tapi sekaligus punya keberlangsungan ukhrawi. Karena itu kalau niatnya benar semua akan terukur dalam pengabdian duniawi kita," ujar Gus Imin.
Lebih lanjut, Gus Imin mengapresiasi kinerja seluruh panitia Sespim Perubahan di bawah koordinasi Wakil Ketua Umum DPP PKB Bidang Kaderisasi, Hanif Dhakiri. Tak kurang sudah 1700 lebih Anggota Legislatif FPKB yang mengikuti Sespim ini sejak awal Juli 2024 yang lalu.
Gus Imin juga menaruh harapan besar kepada seluruh peserta Sespim Perubahan untuk serius mengikuti setiap rangkaian kegiatan mulai hari ini hingga 5 Agustus mendatang.
"Sespim yang kita laksanakan hari ini hendaknya jadi momentum kita untuk terus memperbaiki kekurangan diri kita masing-masing, politik kita, partai kita, dan roadmap jalan perjuangan kita," tukas Gus Imin.
Sespim Perubahan sudah kali keenam digelar PKB dari 8 wilayah. Pesertanya adalah anggota legislatif FPKB seluruh tingkatan yang terpilih di Pileg 2024.
Selain mengusung konsep baru, yaitu digelar di Camping Area, panitia Sespim Perubahan juga menghadirkan sejumlah pembicara kondang. Antara lain KH. Ahmad Baso, KH. Adnan Anwar, hingga pakar hukum tata negara, Refly Harun.