Kaji Kitab Risalah, Gus Muhaimin: Semoga Kita Diakui jadi Santri Mbah Hasyim

Kaji Kitab Risalah, Gus Muhaimin: Semoga Kita Diakui jadi Santri Mbah Hasyim

Senin, 04/04/2022 19:20 WIB

Kaji Kitab Risalah, Gus Muhaimin: Semoga Kita Diakui jadi Santri Mbah Hasyim Kajian Bulan Ramadhan Kitab Risalah Ahlussunah Wal Jamaah karya Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari (foto: pkb)

PKBnews - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menggelar program kajian kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jamaah karya Hadratussyaikh Hasyim Asy`ari menjelang buka puasa sepanjang bulan Ramadan tahun 2022.

Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menyatakan, program ini rutin digelar PKB sebagai upaya melestarikan tradisi Islam Nusantara sekaligus mempelajari dan meneguhkan jejak perjuangan Mbah Hasyim bagi bangsa dan negara.

“Saya senang bisa ikut langsung dan membuka kajian kitab risalah karya Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari, semoga kajian ini tidak hanya menambah ilmu, tapi juga keberkahan bagi kita semua dan diakui menjadi santri Mbah Hasyim,” kata Gus Muhaimin yang hadir secara virtual dari Madinah, Senin, 4 April 2022.

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini menjelaskan tiga kategori santri Mbah Hasyim. Kategori pertama adalah setiap orang yangg meneruskan perjuangan Nahdlatul Ulama (NU). Gus Muhaimin mengutip pesan Mbah Hasyim bahwa siapapun yang menjaga NU, maka dijamin menjadi santri beliau dan didoakan husnul khatimah.

Kedua, lanjut Gus Muhaimin, santri yang memang pernah mengaji di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang secara langsung maupun sampai pada generasi hari ini. Gus Muhaimin mencontohkan kategori santri ini adalah Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, di mana ia pernah nyantri di Tebuireng meski tidak secara langsung berguru kepada Mbah Hasyim.

“Ketiga, santri kayak kita hari ini, yang ikut mendengarkan, mengkaji dan memahami kitab-kitab karya Hadratussyeikh adalah termasuk jenis santri virtual. Virtual itu tidak hanya melalui internet, tetapi langsung (ngaji) bersama beliau,” ujar Gus Muhaimin.

Gus Muhaimin pun mendoakan seluruh peserta kajian kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jamaah baik dari pengurus DPP PKB, DPC dan juga sleuruh kader yang mengikutinya diakui menjadi santri Mbah Hasyim.

“Mudah-mudahan kita semua termasuk santri yang kayak Sekjen itu, santri langsung karena pernah mondok di sana, ikut kajian kitab beliau tetapi juga ikut memperjuangkan NU. Semoga terus istikamah berjuang, baik di pemerintahan, di pendidikan, ekonomi, peradaban bangsa dan juga dunia,” tegas Gus Muhaimin.

Ia juga berharap kajian serupa terus dilanjutkan pascaramadan. Selain mengkaji karya-karya yang lain, Gus Muhaimin juga mendorong setiap kader PKB mampu menggali dan mengimplementasikan jejak pemikiran-pemikiran Mbah Hasyim di berbagai bidang.

“Saya harap pascaramadan dilanjutkan dengan kajian-kajian kitab lainnya pemikiran, kalau perlu kita gali mazhab ekonomi beliau yang sebetulnya sudah tercermin dalam UUD 1945 yang itu dirumuskan oleh Kiai Wahid Hasyim yang mewakili Mbah Hasyim,” tukas Gus Muhaimin.

Sementara itu, Ketua DPP PKB bidang Pendidikan dan Pesantren KH. Yusuf Chudlory menyambut baik program kajian kitab Mbah Hasyim. Ia berharap kajian itu membawa maslahat dan manfaat bagi PKb dan seluruh kadernya.

“Kami selaku bidang pesantren mengucapkan terimakasih kepada ketum memberikan supportnya, dan pengurus DPP DPC yang telah ikut yang meramaikan kajian sore hari ini, kita berharap ngaji ini membawa maslahat dan manfaat bagi PKB dan kita sekalian,” tutur Gus Yusuf.

TAG: