Banyak Daerah Turun Level PPKM, Gus Muhaimin: Jangan Senang-senang Dulu

Banyak Daerah Turun Level PPKM, Gus Muhaimin: Jangan Senang-senang Dulu

Selasa, 24/08/2021 17:50 WIB

Banyak Daerah Turun Level PPKM, Gus Muhaimin: Jangan Senang-senang Dulu Gus Muhaimin

PKB News - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar meminta masyarakat tetap mewaspadai bahaya Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat kendati sejumlah indikator menunjukkan penyebarannya mengalami penurunan yang signifikan hingga turun level.

“Jangan senang-senang dulu, apalagi mengabaikan prokes (protokol kesehatan). Jangan kumpul-kumpul dulu sebelum pandemi dinyatakan hilang dan berubah menjadi endemik sebaiknya kita jaga prokes,” kata Gus Muhaimin di Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021.

Pernyataan Gus Muhaimin ini terkait dengan keputusan Pemerintah memperpanjang PPKM hingga 30 Agustus 2021 sekaligus memutuskan beberapa daerah diturunkan dari level 4 ke level 3, antara lain aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, dan Surabaya Raya.

Di sisi lain, daerah yang menerapkan PPKM level 2 bertambah dari 2 kabupaten/kota menjadi 10 kabupaten/kota. Di luar Jawa-Bali, daerah yang ditetapkan level 4 berkurang dari 132 kabupaten/kota menjadi 104 kabupaten/kota.

Sementara itu, daerah di luar Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level 3 menjadi 234 kabupaten/kota. Sedangkan, daerah PPKM level 2 dari 39 kabupaten/kota bertambah menjadi 48 kabupaten/kota.

Meski sejumlah daerah turun level semakin banyak, namun Gus Muhaimin meminta seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah serta aparat untuk tidak lengah. Penerapan PPKM level juga harus dilaksanakan ketat.

Gus Muhaimin mengingatkan Covid-19 yang kembali mengalami kenaikan di sejumlah negara setelah merasa melonggarkan protokol kesehatan (prokes). Dia ingin contoh kasus tersebut dijadikan pelajaran di Indonesia.

“Contoh, kemarin kita lihat Amerika Serikat sempat melonggarkan buka masker, semua negara ingin menirunya. Tapi apa yang terjadi sekarang, Amerika Serikat justru mencatat kasus paling tinggi, sampai 200 ribu orang per hari,” ungkap Gus Muhaimin.

TAG:


Terkait

-